Senin, 10 September 2012

Prosesi Siraman


 
Sungkeman / Pangabekten

Sebelum melakukan siraman calon pengantin melakukan sungkeman kepada Bapak dan Ibu pengantin. Acara sungkeman ini menunjukkan tanda bakti seorang anak kepada orang tua dan dan sekaligus menjadi ajang mencurahkan rasa terima kasih dan permohonan maaf dan doa restu seorang anak kepada orang tuanya.
Sungkeman / Pangabekten

Sebelum melakukan siraman calon pengantin melakukan sungkeman kepada Bapak dan Ibu pengantin. Acara sungkeman ini menunjukkan tanda bakti seorang anak kepada orang tua dan dan sekaligus menjadi ajang mencurahkan rasa terima kasih dan permohonan maaf dan doa restu seorang anak kepada orang tuanya.
Calon pengantin wanita dibimbing Bapak dan Ibu menuju tempat siraman

Narsis dulu bareng bokap ma bunda

Kegiatan diawali dengan menyiapkan air siraman yang berasal dari 7 sumber ke dalam gentong. Sumber air siraman biasanya diambil dari masjid besar, rumah besan, rumah pini sepuh, dan rumah adat yang kemudian diaduk dengan campuran bunga

Kegiatan diawali dengan menyiapkan air siraman yang berasal dari 7 sumber ke dalam gentong. Sumber air siraman biasanya diambil dari masjid besar, rumah besan, rumah pini sepuh, dan rumah adat yang kemudian diaduk dengan campuran bunga

Siraman pertama kali dilakukan oleh Bapak calon pengantin dan diikuti oleh Ibu calon pengantin. Setelah Bapak Ibu selesai melakukan siraman baru ketujuh pini sepuh yang melakukan siraman. Untuk calon pengantin wanita, pini sepuh yang melakukan siraman haruslah berjenis kelamin wanita

Siraman kedua dilakukan oleh Ibu calon pengantin

Di siramin sama saudaranya mbah uti

Sesajen dalam acara siraman

Yang nyiramin Budhe siti, suaminya pakdhe,, pakdhe itu kakaknya bapak

Klo yang ini, bulek Yah yang nyiramin,, bulek Yah itu...istrinya om Kabul, adek ibu.

Lagi disiramin sama bulek Sri, adeknya bapak..
bbbrrrr.....duinginnya...

Bulek Nunung (adeknya ibu) lagi nyiramin aqu

Bulek Yem.. istrinya om Ari (Adeknya ibu)


Terakhir dukun manten yang nyiramin

Dukun mantennya luwes bngt orangnya

Bapak calon pengantin menuangkan air kendil dan memandu calon pengantin untuk melakukan wudhu
Pecah Kendi
Kendi yang digunakan untuk siraman diambil. Ibu pengantin perempuan atau Pameas (untuk siraman pengantin pria) atau orang yang terakhir akan memecahkan kendi dan mengatakan "Wis Pecah Pamore" - artinya sekarang sang pengantin siap untuk menikah

Pecah Kendi

"Wis Pecah Pamore" - artinya sekarang sang pengantin siap untuk menikah

Gendhongan

Kedua orangtua pengantin perempuan menggendong anak mereka yang melambangkan "ngentaske" artinya mengentaskan seorang anak

Dulangan Kapungkasan

Suapan terakhir calon pengantin dari orang tuanya. Calon pengantin duduk diapit orang tua

Ngerik

Setelah acara Siraman, pengantin perempuan duduk di dalam kamarnya. Pemaes lalu mengeringkan rambutnya dan memberi pewangi di rambutnya. Rambutnya lalu disisir dan digelung atau dibentuk konde. Setelah Pemaes mengeringkan wajah dan leher sang pengantin, lalu ia mulai mendandani wajah sang pengantin. Lalu sang pengantin akan dipakaikan baju kebaya dan kain batik. Sesajian untuk upacara Ngerik pada dasarnya sama untuk acara siraman. Biasanya supaya lebih mudah sesajian untuk siraman digunakan / dimasukkan ke kamar pengantin dan dipakai untuk sesajian upacara Ngerik

Pangkas Rikmo lan Tanam Rikmo

Acara memotong sedikit rambut pengantin perempuan dan potongan rambut tersebut ditanam di rumah belakang

Pangkas Rikmo lan Tanam Rikmo

Acara memotong sedikit rambut pengantin perempuan dan potongan rambut tersebut ditanam di rumah belakang



With Love

 Dhee    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar