Tanaman Transgenik
Tanaman transgenik : adalah tanaman
yang telah disisipi atau memiliki gen asing dari spesies tanaman yang berbeda atau makhluk hidup
lainnya.
Tujuan :
mendapatkan tanaman dengan sifat-sifat yang diinginkan,misalnya pembuatan
tanaman yang tahan suhu tinggi, suhu rendah, kekeringan,
resisten terhadap organisme pengganggu tanaman, serta
kuantitas dan kualitas yang lebih tinggi dari tanaman alami.
Pembuatan Tanaman Transgenik :
Untuk membuat
suatu tanaman transgenik, pertama-tama dilakukan identifikasi atau pencarian
gen yang akan menghasilkan sifat tertentu (sifat yang diinginkan).Gen yang
diinginkan dapat diambil dari tanaman lain, hewan, cendawan, atau bakteri. Setelah gen yang diinginkan didapat maka dilakukan
perbanyakan gen yang disebut dengan istilah kloning
gen. Pada tahapan kloning
gen, DNA asing akan dimasukkan ke dalam vektor
kloning (agen pembawa DNA), contohnya plasmid
(DNA yang digunakan untuk transfer gen). Kemudian, vektor kloning akan
dimasukkan ke dalam bakteri sehingga DNA dapat diperbanyak seiring dengan
perkembangbiakan bakteri
tersebut. Apabila gen yang diinginkan telah diperbanyak dalam jumlah yang cukup
maka akan dilakukan transfer gen asing tersebut ke dalam sel tumbuhan yang berasal
dari bagian tertentu, salah satunya adalah bagian daun.Transfer
gen ini dapat dilakukan dengan beberapa metode, yaitu metode senjata gen,
metode transformasi DNA yang diperantarai bakteri
Agrobacterium tumefaciens, dan elektroporasi
(metode transfer DNA dengan bantuan listrik).
- Metode senjata gen atau penembakan mikro-proyektil.Metode ini sering digunakan pada spesies jagung dan padi. Untuk melakukannya, digunakan senjata yang dapat menembakkan mikro-proyektil berkecepatan tinggi ke dalam sel tanaman. Mikro-proyektil tersebut akan mengantarkan DNA untuk masuk ke dalam sel tanaman. Penggunaan senjata gen memberikan hasil yang bersih dan aman, meskipun ada kemungkinan terjadi kerusakan sel selama penembakan berlangsung.
- Metode transformasi yang diperantarai oleh Agrobacterium tumefaciens. Bakteri Agrobacterium tumefaciens dapat menginfeksi tanaman secara alami karena memiliki plasmid Ti, suatu vektor (pembawa DNA) untuk menyisipkan gen asing. Di dalam plasmid Ti terdapat gen yang menyandikan sifat virulensi untuk menyebabkan penyakit tanaman tertentu. Gen asing yang ingin dimasukkan ke dalam tanaman dapat disisipkan di dalam plasmid Ti. Selanjutnya, A. tumefaciens secara langsung dapat memindahkan gen pada plasmid tersebut ke dalam genom (DNA) tanaman. Setelah DNA asing menyatu dengan DNA tanaman maka sifat-sifat yang diinginkan dapat diekspresikan tumbuhan.
- Metode elektroporasi. Pada metode elektroporasi ini, sel tanaman yang akan menerima gen asing harus mengalami pelepasan dinding sel hingga menjadi protoplas (sel yang kehilangan dinding sel). Selanjutnya sel diberi kejutan listrik dengan voltase tinggi untuk membuka pori-pori membran sel tanaman sehingga DNA asing dapat masuk ke dalam sel dan bersatu (terintegrasi) dengan DNA kromosom tanaman. Kemudian, dilakukan proses pengembalian dinding sel tanaman.
Setelah proses transfer DNA
selesai, dilakukan seleksi sel daun untuk mendapatkan sel yang berhasil
disisipi gen asing. Hasil seleksi ditumbuhkan menjadi kalus (sekumpulan sel yang
belum terdiferensiasi) hingga nantinya terbentuk akar dan tunas. Apabila telah
terbentuk tanaman muda (plantlet), maka dapat dilakukan pemindahan ke tanah dan
sifat baru tanaman dapat diamati.
Contoh-contoh Tanaman Transgenik
Beberapa contoh tanaman transgenik yang dikembangkan di dunia tertera pada tabel di bawah ini.
Jenis tanaman
|
Sifat yang telah
dimodifikasi
|
Modifikasi
|
Padi
|
||
Jagung, kapas,
kentang
|
Tahan (resisten)
terhadap hama.
|
|
Tembakau
|
Tahan terhadap
cuaca dingin.
|
Gen untuk mengatur
pertahanan pada cuaca dingin dari tanaman Arabidopsis thaliana atau dari sianobakteri
(Anacyctis nidulans) dimasukkan ke tembakau.
|
Tomat
|
Proses pelunakan
tomat diperlambat sehingga tomat dapat disimpan lebih lama dan tidak cepat
busuk.
|
Gen khusus yang
disebut antisenescens ditransfer ke dalam tomat untuk menghambat enzim poligalakturonase (enzim
yang mempercepat kerusakan dinding sel tomat). Selain menggunakan gen dari
bakteri E. coli, tomat transgenik juga dibuat dengan memodifikasi gen
yang telah dimiliknya secara alami.
|
Kedelai
|
Gen resisten herbisida dari bakteri Agrobacterium
galur CP4 dimasukkan ke kedelai dan juga digunakan teknologi molekular untuk
meningkatkan pembentukan asam oleat.[15][18]
|
|
Ubi jalar
|
Tahan terhadap
penyakit tanaman yang disebabkan virus.
|
Gen dari selubung virus tertentu ditransfer ke
dalam ubi jalar dan dibantu dengan teknologi peredaman gen.
|
Kanola
|
Menghasilkan minyak
kanola
yang mengandung asam laurat tinggi sehingga lebih
menguntungkan untuk kesehatan dan secara ekonomi. Selain itu, kanola
transgenik yang disisipi gen penyandi vitamin E
juga telah ditemukan.
|
Gen FatB
dari Umbellularia
californica ditransfer ke dalam tanaman kanola untuk
meningkatkan kandungan asam laurat.
|
Pepaya
|
Resisten terhadap
virus tertentu, contohnya Papaya ringspot virus (PRSV).
|
|
Melon
|
Buah tidak cepat
busuk.
|
|
Bit gula
|
Gen dari bakteri Agrobacterium
galur CP4 dan cendawan Streptomyces
viridochromogenes ditransfer ke dalam tanaman bit gula.
|
|
Prem (plum)
|
Resisten terhadap infeksi virus cacar prem (plum
pox virus).
|
|
Gandum
|
Gen penyandi enzim
kitinase (pemecah dinding sel cendawan)
dari jelai
(barley) ditransfer ke tanaman gandum.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar